Mengapa Penyakit Mental Menjadi Masalah Kesehatan Masyarakat Terbesar di Indonesia?
Mengapa penyakit mental menjadi masalah kesehatan masyarakat terbesar di Indonesia? Pertanyaan ini sering kali membuat kita bertanya-tanya tentang kompleksitas dan urgensi dari masalah kesehatan mental di negara kita.
Penyakit mental adalah masalah kesehatan yang sering kali diabaikan dan dianggap tabu di masyarakat. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, prevalensi gangguan mental di Indonesia mencapai sekitar 11,6%, atau sekitar 30 juta penduduk. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat gangguan mental tertinggi di Asia Tenggara.
Salah satu alasan mengapa penyakit mental menjadi masalah kesehatan masyarakat terbesar di Indonesia adalah minimnya kesadaran dan pemahaman tentang gangguan mental. Banyak orang masih menganggap bahwa gangguan mental hanya terjadi pada orang-orang yang gila atau tidak waras. Padahal, gangguan mental bisa dialami siapa saja, tanpa pandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang sosial.
Dr. Laksono Trisnantoro, seorang pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Gadjah Mada, menyatakan bahwa stigmatisasi terhadap penyakit mental masih sangat tinggi di Indonesia. Menurutnya, “Kurangnya pemahaman tentang gangguan mental menyebabkan penanganan yang kurang tepat dan efektif. Hal ini kemudian berdampak pada meningkatnya kasus gangguan mental di masyarakat.”
Selain itu, faktor ekonomi juga turut berperan dalam meningkatkan kasus penyakit mental di Indonesia. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh WHO, ditemukan bahwa kondisi sosial-ekonomi yang rendah dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan mental. Hal ini bisa terjadi karena ketidakmampuan untuk mengakses layanan kesehatan mental yang memadai.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu adanya upaya yang lebih serius dari pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental. Pendidikan tentang gangguan mental sebaiknya mulai diajarkan sejak dini di sekolah-sekolah. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan aksesibilitas terhadap layanan kesehatan mental di masyarakat.
Dengan meningkatnya kesadaran dan pemahaman tentang penyakit mental, diharapkan kasus gangguan mental di Indonesia dapat ditekan dan masyarakat bisa hidup dengan kesehatan mental yang lebih baik. Seperti yang diungkapkan oleh Prof. Tjhin Wiguna, seorang psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, “Kesehatan mental adalah hak asasi manusia yang harus dijunjung tinggi dan dilindungi.” Semoga dengan upaya bersama, masalah kesehatan mental bisa diminimalisir dan masyarakat Indonesia bisa hidup lebih sehat secara menyeluruh.