Penyakit Mental Takut Kehilangan: Apa yang Perlu Anda Ketahui


Penyakit mental takut kehilangan adalah kondisi yang seringkali tidak disadari oleh banyak orang. Namun, hal ini dapat berdampak serius pada kesehatan mental seseorang. Apa sebenarnya yang perlu kita ketahui tentang penyakit mental takut kehilangan?

Menurut Dr. Aida Vitayani, seorang psikolog klinis, penyakit mental takut kehilangan merupakan kondisi di mana seseorang merasa cemas dan khawatir akan kehilangan sesuatu yang penting baginya. “Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pada fungsi kognitif, emosional, dan perilaku seseorang,” ungkap Dr. Aida.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh American Psychiatric Association, ditemukan bahwa penyakit mental takut kehilangan dapat mengakibatkan depresi, kecemasan, dan bahkan gangguan kejiwaan lainnya. Hal ini menunjukkan pentingnya untuk mengenali dan mengatasi kondisi ini sejak dini.

Menurut Prof. Budi Santoso, seorang psikiater terkemuka, pengobatan untuk penyakit mental takut kehilangan dapat dilakukan melalui terapi psikologis dan penggunaan obat-obatan yang sesuai. “Penting bagi penderita untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan mental agar dapat mendapatkan penanganan yang tepat,” jelas Prof. Budi.

Namun, penting juga untuk memahami bahwa penyakit mental takut kehilangan bukanlah sesuatu yang harus disembunyikan atau malu untuk dibicarakan. “Masyarakat perlu lebih terbuka dan peduli terhadap masalah kesehatan mental, termasuk penyakit mental takut kehilangan,” tambah Prof. Budi.

Dalam mengatasi penyakit mental takut kehilangan, dukungan dari keluarga dan lingkungan sosial juga sangat penting. “Penderita perlu merasa didukung dan dipahami oleh orang-orang terdekatnya agar proses penyembuhan dapat berjalan lebih baik,” papar Dr. Aida.

Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan jika Anda atau orang terdekat mengalami penyakit mental takut kehilangan. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Yuk, jaga kesehatan mental kita dengan baik!

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa