Remaja adalah masa yang penuh dengan perubahan dan tantangan. Tak jarang, remaja mengalami tekanan dan stres yang bisa menyebabkan depresi. Mengenali tanda-tanda depresi pada remaja sangat penting agar dapat memberikan pertolongan yang tepat dan segera.
Menurut dr. Raden Krisna, seorang psikiater anak, tanda-tanda depresi pada remaja bisa berbeda dengan tanda-tanda depresi pada orang dewasa. “Remaja cenderung menunjukkan gejala fisik seperti sakit kepala, gangguan tidur, dan penurunan berat badan, daripada gejala emosional seperti sedih dan putus asa,” ungkap dr. Krisna.
Beberapa tanda-tanda depresi pada remaja yang perlu diwaspadai antara lain perilaku menyendiri, penurunan minat dalam aktivitas yang biasa disukai, perubahan pola tidur dan makan, serta penurunan prestasi akademis. Jika mengalami tanda-tanda tersebut, segera konsultasikan dengan ahli kesehatan mental atau psikolog.
Cara mengatasi depresi pada remaja juga perlu dilakukan dengan tepat. Menurut psikolog anak, Sarah Putri, salah satu cara mengatasi depresi pada remaja adalah dengan memberikan dukungan dan pemahaman. “Remaja perlu merasa didengar dan dipahami oleh orang-orang di sekitarnya. Jangan menghakimi atau meremehkan perasaan mereka,” sarannya.
Selain itu, terapi kognitif perilaku juga dapat membantu remaja mengatasi depresi. Dengan terapi ini, remaja diajarkan untuk mengidentifikasi pikiran negatif dan mengubahnya menjadi pikiran positif. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan mental remaja dan membantu mereka menghadapi masalah dengan lebih baik.
Jangan ragu untuk mencari bantuan jika mengalami tanda-tanda depresi pada remaja. Ingatlah bahwa depresi adalah gangguan mental yang dapat diatasi dengan baik jika ditangani sejak dini. Semoga informasi tentang mengenali tanda-tanda depresi pada remaja dan cara mengatasinya ini bermanfaat bagi pembaca.