Masalah mental masih merupakan isu sensitif di masyarakat Malaysia. Banyak orang yang masih mengalami kesulitan untuk mengatasi stigma terhadap masalah mental. Stigma ini seringkali membuat orang yang mengalami masalah mental enggan untuk mencari pertolongan atau bantuan.
Menurut Dr. Ng Chong Guan, seorang pakar psikiatri dari Universiti Malaya, stigma terhadap masalah mental di Malaysia masih sangat tinggi. Beliau mengatakan bahwa “banyak orang masih percaya bahwa masalah mental adalah sesuatu yang memalukan atau merupakan tanda kelemahan.”
Salah satu cara untuk mengatasi stigma terhadap masalah mental di masyarakat Malaysia adalah dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang masalah ini. Menurut Prof. Dr. Nor Zuraida Zainal, seorang pakar psikologi klinis dari Universiti Kebangsaan Malaysia, “Pendidikan dan kampanye yang terus-menerus tentang masalah mental dapat membantu mengurangi stigma dan meningkatkan pemahaman masyarakat.”
Selain itu, penting juga untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi orang-orang yang mengalami masalah mental. Menurut Dato’ Dr. Andrew Mohanraj, seorang pakar psikiatri dari Hospital Universiti Kebangsaan Malaysia, “Keluarga, teman, dan masyarakat sekitar harus memberikan dukungan dan empati kepada orang-orang yang mengalami masalah mental, bukan menghakimi atau menyalahkan mereka.”
Pemerintah juga memiliki peran penting dalam mengatasi stigma terhadap masalah mental. Menurut Dr. Ang Kim Teng, seorang pakar psikiatri dari Hospital Kuala Lumpur, “Pemerintah perlu meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental yang terjangkau dan berkualitas, serta melakukan kampanye untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.”
Dengan langkah-langkah yang tepat dan kerjasama dari berbagai pihak, diharapkan stigma terhadap masalah mental di masyarakat Malaysia dapat diatasi secara bertahap. Pendekatan yang holistik dan berkelanjutan akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi orang-orang yang mengalami masalah mental.