Kekhawatiran kehilangan adalah hal yang wajar dirasakan oleh setiap orang, namun jika tidak ditangani dengan baik, bisa berpotensi menimbulkan penyakit mental. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. John Grohol, seorang psikolog terkenal, kekhawatiran kehilangan yang berlebihan dapat menjadi pemicu utama dari gangguan kecemasan.
Kita semua pernah merasakan kekhawatiran kehilangan, entah itu kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, atau kehilangan sesuatu yang berarti bagi kita. Namun, jika kekhawatiran tersebut terus menerus mengganggu pikiran dan emosi kita, bisa jadi itu adalah tanda dari adanya penyakit mental yang perlu segera ditangani.
Menurut Prof. Dr. Soetjiningsih, seorang pakar kesehatan mental dari Universitas Indonesia, kekhawatiran kehilangan yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang. “Ketika seseorang terus menerus merasa khawatir akan kehilangan sesuatu, hal tersebut bisa menyebabkan stres berlebihan dan akhirnya menyebabkan gangguan kecemasan,” ujarnya.
Untuk mengatasi kekhawatiran kehilangan dengan penyakit mental, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Pertama, kita perlu belajar untuk menerima kenyataan bahwa kehilangan adalah bagian dari kehidupan dan tidak selalu buruk. Seperti yang dikatakan oleh Dalai Lama, “Kehilangan adalah bagian dari kehidupan. Jika kita bisa menerima kenyataan tersebut, maka kita akan lebih mudah untuk mengatasi kekhawatiran kehilangan.”
Kedua, kita perlu belajar untuk mengontrol pikiran dan emosi kita. Menurut Dr. Grohol, meditasi dan terapi kognitif perilaku adalah dua metode yang efektif dalam mengatasi kekhawatiran kehilangan. “Dengan meditasi, kita dapat belajar untuk menenangkan pikiran dan emosi kita, sedangkan terapi kognitif perilaku akan membantu kita untuk mengubah pola pikir yang negatif menjadi positif,” katanya.
Jadi, jangan biarkan kekhawatiran kehilangan mengganggu kesehatan mental kita. Segera ambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi kekhawatiran tersebut sebelum menjadi masalah yang lebih serius. Jika diperlukan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan mental agar kita dapat menghadapi kehidupan dengan lebih tenang dan bahagia.