Penyakit mental merupakan masalah kesehatan yang seringkali dianggap remeh oleh masyarakat. Namun, dampak buruk penyakit mental, terutama halusinasi, pada kesehatan mental seseorang sebenarnya sangat serius dan memerlukan perhatian yang lebih serius.
Menurut dr. Andri, seorang psikiater terkemuka, halusinasi merupakan salah satu gejala yang sering muncul pada berbagai jenis penyakit mental seperti skizofrenia dan gangguan bipolar. Halusinasi dapat berupa penglihatan, pendengaran, atau persepsi yang tidak nyata namun dirasakan oleh penderitanya. “Halusinasi dapat menyebabkan individu merasa terisolasi, cemas, dan bahkan dapat menyebabkan tindakan yang berbahaya bagi dirinya sendiri maupun orang lain,” jelas dr. Andri.
Dampak buruk dari halusinasi pada kesehatan mental seseorang juga dapat mempengaruhi kualitas hidupnya secara keseluruhan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Sarah, seorang ahli psikologi klinis, individu yang mengalami halusinasi cenderung memiliki tingkat stres yang lebih tinggi, kesulitan dalam berinteraksi sosial, dan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. “Halusinasi dapat mengganggu keseimbangan emosi seseorang dan mempengaruhi daya tahan tubuhnya terhadap stres dan tekanan hidup,” tambah Dr. Sarah.
Penting bagi kita untuk memberikan dukungan dan perhatian kepada individu yang mengalami halusinasi dan penyakit mental lainnya. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia, prevalensi gangguan mental di Indonesia masih cukup tinggi namun pelayanan kesehatan mental yang memadai masih belum optimal. Oleh karena itu, peran keluarga, masyarakat, dan pemerintah sangat penting dalam memberikan dukungan dan akses pelayanan kesehatan mental yang berkualitas.
Dengan meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang dampak buruk penyakit mental, terutama halusinasi, pada kesehatan mental, diharapkan stigma dan diskriminasi terhadap individu yang mengalami gangguan mental dapat berkurang. “Penting bagi kita untuk memahami bahwa penyakit mental bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan, namun merupakan masalah kesehatan yang harus ditangani dengan serius dan bijaksana,” pungkas dr. Andri.