Kesehatan mental di tempat kerja menjadi perhatian yang semakin mendalam di era modern ini. Banyak perusahaan yang mulai menyadari pentingnya mendukung kesehatan mental karyawan sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan sehat. Salah satu faktor penting yang seringkali diabaikan adalah keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO), ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang. Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, mengatakan, “Keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental yang baik. Perusahaan-perusahaan perlu memberikan dukungan dan fleksibilitas kepada karyawan agar mereka dapat menjaga keseimbangan ini.”
Banyak perusahaan mulai menyadari pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang mendukung keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan fleksibilitas dalam jam kerja, mengadakan program kesehatan mental, dan mengedukasi karyawan tentang pentingnya menjaga keseimbangan ini.
Dr. Sarah McKay, seorang neuroscientist dan penulis buku tentang kesehatan otak, mengatakan, “Keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi adalah kunci untuk menjaga kesehatan otak dan mental. Ketika seseorang merasa stres dan lelah akibat tekanan kerja yang berlebihan, hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mentalnya.”
Dengan demikian, penting bagi perusahaan untuk memperhatikan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi karyawan sebagai bagian dari upaya mendukung kesehatan mental di tempat kerja. Melalui langkah-langkah konkret seperti memberikan fleksibilitas jam kerja dan mengadakan program kesehatan mental, diharapkan karyawan dapat menjaga keseimbangan ini dan tetap produktif dalam bekerja.