Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan kecemasan yang dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan mental dan fisik seseorang. OCD ditandai oleh pikiran obsesif yang mengganggu dan tindakan kompulsif yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan. Dampak buruk OCD pada kesehatan mental dapat sangat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.
Menurut dr. Andi Cahyadi, pakar kesehatan mental dari Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang, “OCD dapat menyebabkan seseorang merasa tertekan, cemas, dan tidak mampu berfokus dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini dapat berdampak pada hubungan sosial, pekerjaan, dan kesejahteraan secara keseluruhan.”
Tak hanya itu, dampak buruk OCD juga dapat dirasakan pada kesehatan fisik seseorang. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Michelle Craske, seorang psikolog klinis dari Universitas California, Los Angeles, “Stres yang disebabkan oleh OCD dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, gangguan pencernaan, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.”
Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dengan OCD mungkin menghabiskan waktu berjam-jam untuk melakukan tindakan kompulsif yang tidak perlu. Hal ini tidak hanya mengganggu produktivitas, tetapi juga dapat menyebabkan kelelahan fisik dan gangguan tidur.
Menurut dr. Andi Cahyadi, “Penting bagi seseorang yang mengalami OCD untuk segera mencari bantuan profesional. Terapi kognitif perilaku dan obat-obatan dapat membantu mengelola gejala OCD dan mencegah dampak buruk pada kesehatan mental dan fisik.”
Sebagai masyarakat, penting bagi kita untuk lebih memahami dan memberikan dukungan kepada orang-orang yang mengalami OCD. Dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, kita dapat membantu mereka mengatasi dampak buruk OCD pada kesehatan mental dan fisik mereka.