Apakah Anda pernah mendengar tentang Gangguan Obsesif Komulsif (OCD)? Jika belum, jangan khawatir. Karena kali ini kita akan mengenal lebih jauh tentang gangguan mental yang satu ini.
Menurut pakar kesehatan mental, OCD merupakan gangguan kecemasan yang ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi yang berlebihan. Obsesi adalah pikiran yang terus-menerus muncul dan sulit untuk dikendalikan, sedangkan kompulsi adalah tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk meredakan kecemasan akibat obsesi tersebut.
Dr. Sigit Riyanto, seorang psikiater ternama, menjelaskan bahwa OCD dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, mulai dari pekerjaan, hubungan sosial, hingga kesehatan fisik. “Penderita OCD seringkali merasa tertekan dan tidak mampu berfungs
Menurut survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, prevalensi OCD di Indonesia cukup tinggi, mencapai sekitar 2-3% dari populasi. Hal ini menunjukkan pentingnya untuk mengenali dan memahami gangguan ini lebih dalam.
Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi OCD adalah dengan terapi kognitif perilaku. Terapi ini bertujuan untuk membantu penderita mengidentifikasi, memahami, dan mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak sehat terkait dengan OCD.
Dalam sebuah wawancara dengan Prof. Maria Ocdiana, seorang ahli psikologi klinis, beliau menekankan pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan dalam proses penyembuhan OCD. “Penderita OCD membutuhkan pemahaman dan dukungan dari orang-orang terdekat agar dapat pulih secara optimal,” ujarnya.
Jadi, sudahkah Anda mengenal lebih jauh tentang Gangguan Obsesif Komulsif (OCD)? Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan baru dan memotivasi kita untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental, termasuk OCD.