Masalah kesehatan mental masih seringkali dianggap tabu dan dipandang negatif oleh masyarakat. Stigma yang melekat pada masalah mental dapat membuat individu yang mengalami gangguan kesehatan mental merasa terisolasi dan tidak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bersama-sama mengatasi stigma terkait masalah mental di masyarakat.
Menurut dr. Raden Ayu Asri Wijayanti, Sp.KJ, seorang pakar kesehatan mental dari RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, stigma terhadap masalah mental seringkali muncul karena kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang gangguan kesehatan mental. “Masyarakat perlu diberikan edukasi tentang masalah mental agar mereka dapat lebih memahami kondisi tersebut dan memberikan dukungan yang tepat kepada individu yang mengalaminya,” ujar dr. Asri.
Salah satu cara untuk mengatasi stigma terkait masalah mental di masyarakat adalah dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental. Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, prevalensi gangguan kesehatan mental di Indonesia cukup tinggi, namun masih banyak yang tidak menyadari kondisi tersebut. “Penting bagi kita untuk mulai membicarakan masalah kesehatan mental secara terbuka dan tidak menganggapnya sebagai hal yang memalukan,” tambah dr. Asri.
Selain itu, dukungan dari lingkungan sekitar juga sangat diperlukan dalam proses pemulihan individu yang mengalami gangguan kesehatan mental. “Keluarga, teman, dan masyarakat sekitar memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan dukungan dan membantu individu yang mengalami masalah mental untuk mendapatkan perawatan yang tepat,” jelas dr. Asri.
Dalam mengatasi stigma terkait masalah mental, kita juga perlu memperhatikan bahasa yang digunakan dalam berbicara tentang masalah mental. Menurut psikolog klinis, Indriyani Nurulita, M.Psi, penggunaan istilah yang merendahkan atau merugikan individu yang mengalami masalah mental dapat memperburuk stigma yang ada. “Sebagai contoh, istilah ‘gila’ atau ‘orang gila’ sebaiknya dihindari karena dapat menimbulkan stigma negatif terhadap individu yang mengalami gangguan kesehatan mental,” ujar Indriyani.
Dengan bersama-sama mengatasi stigma terkait masalah mental di masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi individu yang mengalami gangguan kesehatan mental. Penting untuk diingat bahwa masalah kesehatan mental adalah hal yang dapat dialami siapa pun, dan mereka yang mengalaminya membutuhkan dukungan dan pengertian dari kita semua. Semua orang berhak untuk mendapatkan perlakuan yang sama, tanpa adanya diskriminasi atau stigma terkait masalah mental.